♥♥♥Tiga Jenis Manusia ♥♥♥

♥♥♥Tiga Jenis Manusia ♥♥♥

by Ayumi Nurhikmah on Wednesday, October 6, 2010 at 1:15pm

Saudaraku, ada tiga jenis manusia dilihat dari perilakunya. Ada yang berbuat karena ingin mendapatkan imbalan. Inilah jenis pekerja. Ada yang berbuat karena ingin mendzalimi. Inilah jenis penjahat. Dan yang ketiga, berbuat karena semangat berkorban. Inilah jenis pahlawan. Di antara tiga jenis manusia tadi, jenis terakhirlah yang akan mengangkat seseorang ke tempat terhormat.


Pengorbanan hanya akan berarti di sisi Allah bila dilakukan dengan ikhlas. Kunci ikhlas adalah fokus. Artinya, amal yang kita lakukan hanya untuk Allah, tidak ada ruang pengharapan bagi selain Allah. Karena itu, orang ikhlas dipuji atau dicaci, dilihat atau tidak dilihat orang, amalnya tetap istiqomah. Sebab, ia beramal bukan karena manusia. Ia beramal karena Allah.


Bagaimana kita menikmati pengorbanan untuk orang lain dengan hati ikhlas? Nilai seorang manusia tidak dilihat dari apa yang ia dapatkan, namun dari apa yang ia berikan. Asal tahu saja, semua yang Allah ciptakan memiliki manfaat. Cacing menggemburkan tanah, sapi memberikan susu dan daging, sayuran menjadi makanan bergizi, bahkan sampah dan kotoran yang jijik sekali pun bisa dimanfaatkan menjadi pupuk. Mana mungkin manusia yang Allah muliakan tidak bermanfaat? Saat kita tidak bermanfaat bagi yang lain, bahkan memberi mudharat, boleh jadi derajat kita (maaf) lebih rendah dari sampah!


Sahabatku, sangat ideal bila setiap selesai shalat kita bertanya pada diri, pengorbanan yang telah saya lakukan sampai waktu ini? Apakah orang lain merasakan manfaat dari kehadiran saya? Semakin sering kita bertanya pada diri, insyaAllah kita akan semakin mudah berbuat kebaikan. Lama kelamaan berbuat baik pun menjadi sebuah kebiasaan.

Kita bisa mulai menikmati pengorbanan dari hal yang kecil-kecil. Misal, merapikan sandal di masjid, memungut sampah, menyeberangkan orangtua di jalan, membonceng teman dan sebagainya. Setelah itu kita bisa menaikkan pengorbanan diri, misal dengan membantu sesama, membayar pengobatan saudara kita yang sakit, membiayai sekolah anak saudara dan tetangga kita, atau pun membuka lapangan kerja.


Memasuki dunia pengorbanan dengan hati ikhlas, bagaikan memasuki dunia lain: dunia penuh makna, dunia kenikmatan, dan dunia tanpa belenggu. Anehnya, saat kita berkorban orang-orang pun akan hormat kepada kita, tanpa kita minta sebelumnya. Mungkin inilah makna dari sabda Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

10 PERTANDA DIA JODOH KITA


By : Ayumi Nurhikmah on Sunday, September 26, 2010 at 7:32am


10 PERTANDA DIA JODOH KITA.......

Firman Allah SWT, bermaksud "Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Surah Muhammad, ayat 7)


Gunakan seluruh pancaindera

Jodoh merupakan perkara yang sudah ditetapkan oleh Allah yang maha Esa. Tetapi bagaimana kita dapat mengetahui bahwa dia memang ditakdirkan untuk kita? Allah SWT mengkaruniakan manusia telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan akal untuk berfikir. Jadi gunakan sebaik-baiknya bagi mengungkapkan rahasia cinta yang ditakdirkan oleh Allah SWT. Dua manusia yang perasaan mereka dapat hidup bersama dan memang dijodohkan pasti memiliki ikatan emosi , spiritual dan fisikal antara keduanya. Apabila bersama, masing-masing dapat merasakan manisnya cinta dan saling memerlukan antara satu sama lain. Lalu gerak hati mengatakan, dialah insan yang ditakdirkan untuk bersama. Benarkah ia seperti apa yang kita harapkan?

Berikut adalah 10 pertanda yang menunjukkan dia adalah jodoh kita.


1.Bersahaja

Kekasih kita itu bersikap bersahaja yang tidak dibuat-buat. Coba perhatikan cara dia berpakaian, cara berbicara, cara ketawa serta cara makan dan minum. Adakah ia spontan kelihatan sedang bersandiwara. Kalau ia nampak kurang sesuai dengan gayanya, boleh- boleh saja kalau dia sedang bersandiwara. Kadang-kadang, kita dapat mengesan yang dia sedang bersandiwara. Tetapi, apabila dia tampil bersahaja dan tidak dibuat-buat, maka dia adalah calon hidup kita yang sesuai. Jika tidak, dia mungkin bukan jodoh kita.


2.Senang bersama

Walaupun kita selalu bersamanya, tidak ada sedikit pun perasaan bosan, jemu ataupun tertekan pada diri kita. Semakin hari semakin sayang kepadanya. Kita senantiasa tenang, gembira dan dia menjadi penawar kedukaan kita. Dia juga merasakan apa yang kita rasakan. Rasa senang sekali apabila bersama. Apabila berjauhan, terasa sedikit tekanan dan rasa ingin berjumpa dengannya. Tidak kira siang ataupun malam, ketiadaannya terasa sedikit kehilangan.


3.Menerima kita apa adanya

Apapun kisah silam yang pernah kita lakukan, dia tidak ambil peduli. Mungkin dia tahu perpisahan dengan bekas kekasihnya sebelum ini kita yang awali. Dia juga tidak peduli siapa kita sebelum ini. Yang penting, siapa kita sekarang. Biarpun dia tahu yang kita pernah mempunyai kekasih sebelumnya, dia tidak langsung ambil hati. Yang dia tahu, kita adalah miliknya kini. Dia juga bersedia bercerita tentang masa silamnya. Tidak perlu menyimpan rahasia apabila dia sudah bersedia menjadi pasangan hidup kita.


4.Senantiasa bersikap jujur

Apapun yang kita lakukan asalkan tidak menyalahi hukum agama. Sikap jujur yang dipamerkan menarik hati kita. Kejujuran bukan sesuatu hal yang boleh dilakonkan. Kita dapat mengetahui sesuatu apabila dia menipu kita. Selagi kejujuran bertakhta di hatinya, kebahagiaan menjadi milik kita. Apabila berjauhan, kejujuran menjadi faktor paling penting bagi suatu hubungan. Apabila dia tidak jujur, sulit baginya mengelak daripada berlaku curang kepada kita. Apabila dia jujur, semakin hangat lagi hubungan cinta kita. Kejujuran yang disulami dengan kesetiaan membuahkan percintaan yang sejati. Jadi, dialah sebaik-baik pilihan.


5.Saling percaya dan saling mempercayai

Setiap orang mempunyai rahasia tersendiri. Adakalanya rahasia ini perlu dibagi supaya dapat mengurangi beban yang ditanggung. Apabila kita mempunyai rahasia dan ingin memberitahu kekasih, adakah rahasia kita aman di tangannya? Bagi mereka yang berjodoh, sifat saling percaya mempercayai antara satu sama lain timbul dari dalam hati nurani mereka. Mereka rasa selamat apabila memberitahu rahasia-rahasia kepada kekasihnya dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Satu hal lagi, kita tidak berahasia apa pun kepadanya dan kita pasti rahasia kita aman. Bukti cinta sejati adalah melalui kepercayaan dan kejujuran. Bahagialah individu yang memperoleh kedua-duanya.


6.Senang bekerjasama

Bagi kita yang inginkan hubungan cinta sukses dan kekal dalam jangka masa yang panjang, kita dan dia perlu saling bekerjasama melalui hidup ini. Kita dan kekasih perlu memberi kerjasama menyelesaikan suatu masalah baik masalah itu mudah ataupun sulit. Segala kerja yang dilakukan perlulah ikhlas bagi membantu pasangan dan meringankan tugas masing-masing. Masalah paling penting, kita dan dia dapat melalui semua ini dengan melakukannya bersama-sama. Kita dan dia juga dapat melakukan semuanya tanpa memerlukan orang lain dan kita senang melakukannya bersama. Ini penting karena ia mempengaruhi kehidupan kita pada masa depan. Jika tiada kerjasama, sulit bagi kita hidup bersamanya. Ini karena, kita yang memikul beban tanggungjawab seratus peratus. Bukankah hal ini menyusahkan bila tak ada kerjasama ?


7.Memahami diri kita

Bagi pasangan yang berjodoh, dia haruslah memahami diri pasangannya. Pada saat kita sakit dia membawa ke klinik. Pada saat kita berduka, dia menjadi penghibur. Apabila kita mengalami kesusahan, dia menjadi penolong. Di kala kita sedang bercerita, dia menjadi pendengar. Dia selalu bersama kita dalam berbagai situasi. Tidak mamandang kita sedang gembira ataupun berduka, dia senantiasa selalu ada untuk kita. Dia juga bersedia mengalami pasang surut dalam percintaan. Kata orang, "lidah sendiri bisa tergigit", inikan pula suami isteri'. Pepatah ini juga sesuai bagi pasangan kekasih. Apabila dia senantiasa selalu bersama kita melalui hidup ini di kala suka dan duka, di saat senang dan susah, dialah calon yang sesuai menjadi pasangan hidup kita.


8.Tampilkan kelemahan

Tiada manusia yang sempurna di dunia ini. Bohong kalau ada orang yang mengaku dia insan yang sempurna dari berbagai macam sudut. Pasti di kalangan kita memiliki kelemahan dan keburukan tertentu. Bagi dia yang bersedia menjadi teman hidup kita, dia tidak terlalu menyimpan rahasia kelemahannya dan bersedia memberitahu kita. Sudah tentu bukan hanya senang untuk memberitahu dan mengakui kelemahan di hadapan kekasihnya. Malah, dia tidak segan memamerkan keburukannya kepada kita. Misalnya, apabila dia bangun tidur ataupun sakit dan tidak mandi dua hari, dia tidak menghalangi kita untuk menjenguknya.Apabila kita dan dia saling menerima kelemahan dan sifat buruk masing-masing, memang ditakdirkan kita hidup bersamanya.


9.Kata hati

Dengarlah kata hati. Kadangkala, manusia dikurniakan Allah SWT indra keenam yang dapat mengetahui dan memahami perasaan pasangannya. Dengan indra batin ini juga kita dapat saling mengetahui perasaan masing-masing. Kita dan dia juga dapat membaca fikiran antara satu sama lain dan dapat menduga reaksi dan timbalbalik pada situasi tertentu. Apabila kita yakin dengan pilihan hidup kita, tanyalah sekali lagi. Adakah dia ditakdirkan untuk kita? Dengarlah kata hati dan buatlah pilihan. Serahkanlah segalanya pada ketentuan yang maha berkuasa.


10.Solat Istikharah dan Tawakkal

Jodoh dan pertemuan semuanya di tangan Allah SWT. Manusia hanya perancang di pentas dunia ini dan skripnya ditulis oleh Yang Maha Esa. Adakalanya, dalam memainkan peranan sebagai pelakon, diberi petunjuk melalui mimpi atau gerak hati. Mimpi memang mainan tidur, tetapi apabila kita melakukan shalat Istikharah dan memohon supaya Allah memberikan petunjuk, insyaAllah dengan izinnya kita mendapat petunjukNya. Jika dia pilihan kita, buatlah keputusan sebaiknya. Jika tidak, tolaklah dia dengan baik. Semua yang kita lakukan ini adalah bagi mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Setelah semuanya diusahakan, berserahlah dirilah kepadaNya dan terus berdoa. Ingatlah, nikmat di dunia ini hanya sementara.Nikmat di akhirat adalah kekal selamanya.




Syukurilah nikmat diri kita, maka Allah menambahkan nikmatNya


By : Ayumi Nurhikmah on Saturday, September 25, 2010 at 9:10am

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS 2:152)

Siapapun, apapun ia, pasti pernah menerima nikmat Allah, mensyukuri nikmat Allah tidaklah sebatas hanya melalui lisan, mengucap hamdallah, lalu kemudian melupakan nikmat tersebut. Celaka orang yang banyak dzikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap Allah dengan perbuatannya. (HR. Ad-Dailami)

Bersyukurlah kepada Allah karena Allah telah menjanjikan kepada kita untuk menambah nikmatnya bila kita bersyukur? lantas seperti apa syukur yang selayaknya kita lakukan selain mengucap hamdallah?


Mensyukuri nikmat lisan Syukurilah nikmat lisan dengan memperbanyak bacaan al Qur'an dan berzikir, karena sebaik-baiknya lisan adalah bila bibirnya basah dengan asma-asma Allah, tetapi tidak semua kita bisa berbuat begitu, maka gantilah dengan malu untuk berbuat dosa dengan lisan kita. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (Muttafaq alaih)


Mensyukuri nikmat mata Syukurilah nikmat mata dengan melihat dan memperhatikan yang baik, kemudian mengambilnya sebagai tauladan. Bila tak mampu kita melakukannya maka malulah melihat sesuatu yang diharamkan, takutlah dengan murka Allah karena kita telah menyia-nyiakan nikmatNya.


Mensyukuri nikmat telinga Takutlah kepada Allah, dengan mensyukuri nikmat telinga. Dengarkanlah al Quran, dan nasihat-nasihat yang baik, bila kita tak sempat melakukannya, hindarilah mendengarkan keinginan buruk kita, jauhkanlah telinga kita dari mendengarkan fitnah dan ghibah yang berseliweran disekitar kita.


Mensyukuri nikmat Tangan Gunakanlah tangan kita untuk hal0hal yang baik, sebagai tanda syukur kita atas nikmat tangan yang Allah berikan kepada kita, bila tak mampu kita lakukan itu janganlah libatkan tangan kita untuk perbuatan-perbuatan zalim dan menyakiti orang lain, janganlah kita ringan tangan walaupun itu untuk alasan mendidik sekalipun.


Mensyukuri nikmat kaki Berhati-hatilah dengan kaki kita, bersyukurlah dengan melangkahkan kaki kita ke tempat-tempat yang diridhai Allah, bukankah habibana Muhammad saw bersabda: Allah akan memberikan pahala seseorang yang melangkahkan kakinya ke masjid, setiap langkah satu pahala. Bila hal itu tak mampu kita lakukan, hindarkanlah kaki kita melangkah ke tempat tempat yang akan membawa kita dimurkai Allah


Mensyukuri nikmat kekuatan Hati-hatilah dengan kekuatan kita, karena bila kita merasa kuat, maka kita akan berbuat. syukurilah nikmat kekuatan tersebut dengan melakukan perbuatan yang baik.

Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku. Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu membenciKu dengan berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan kepadamu dan kejahatan-kejahatanmu naik kepada-Ku. Selamanya malaikat yang mulia datang melapor tentang kamu tiap siang dan malam dengan amal-amalmu yang buruk. Tetapi hai anak Adam, jika kamu mendengar perilakumu dari orang lain dan kamu tidak tahu siapa yang disifatkan pasti kamu akan cepat membencinya." (Ar-Rafii dan Ar-Rabii').

Akhirnya mari kita bermunajah kepada Allah sebagaimana nabi Musa bermunajah kepada Allah Musa berkata: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang- orang yang berdosa." (QS 28:17) wallahu a'lam 

Apa yang harus kita perbuat agar kita dapat hidup bahagia?



by Ayumi Nurhikmah on Friday, September 24, 2010 at 6:30pm


Al-Qur'an menjelaskan:

(Kami jelaskan yg demikian itu) supaya km jgn berduka cita terhadap apa yg luput dari km & supaya km jgn terlalu gembira terhadap apa yg diberikan-Nya kpdmu. (QS. al-Hadid [57]: 23)

Jadilah Anda sbg org yg apabila kehilangan sesuatu, tdk larut dlm kesedihan! Begitu pula ketika diberi sesuatu, Anda tdk perlu terlampau senang atas yg diterima itu! Oleh krn itu, bagi manusia yg bijak, apakah kemudian berpengaruh suatu pemberian atau penerimaan itu pd dirinya?

Seorg pegawai bank, pd satu hari, menerima uang dari penyetor,& di hari yg lain menyerahkan uang kpd nasabah yg mengambil uang. Di hari pertama itu, ia tdk merasa gembira krn menerima uang. Dan pd hari kedua saat menyerahkan uang, ia pun tdk merasa sedih. Mengapa? Krn ia tahu betul bhw apa yg dilakukan pd dua hari tersebut, baik menerima maupun menyerahkan uang, tdk lebih dari (tugas) menunaikan pekerjaan (amanat).


Contoh lain:

Bergerak terus di tanah atau tdk, boleh dikata, sama saja bagi ban traktor, (Krn bahan ban traktor begitu kuat, tebal,& keras, sehingga pengaruh gesekan pd tanah hampir tdk berpengaruh kecuali dlm wkt yg sangat lama, bertahun2). Namun tdk demikian yg terjadi pd ban sepeda. Gesekan yg terjadi krn sering dipakai akan lebih cepat menipiskannya dlm wkt yg tdk lama.

Duduk & berdirinya seekor burung pipit di atas ranting bunga (yakni, ranting bergoyang, atau mungkin bisa patah). Tetapi tumpuan burung pipit itu tdk akan membawa pengaruh apa2 ketika ia hinggap di atas pohon besar.

Jadi, seorg dikatakan sbg org besar ialah krn ia berjiwa besar, apabila datang masalah2 kecil menerpa, sama sekali tdk berpengaruh pd ketenangan jiwanya.

Imam Husain bin Ali as yg tengah menghadapi puluhan anak panah yg dilepaskan ke arah beliau, di wkt zuhur Asyura (10 Muharram), di saat hawa panas menyengat,setelah bbrp hari tdk meneguk air setetes pun,beliau tetap mendirikan shalat dgn khusyuk. Suatu keadaan jiwa yg sangat jauh berbeda dgn kita, yg begitu ada gerakan kecil saja, sudah menghalangi shalat atau mengganggu kekhusyukan kita.

Faedah Surat Yasin, Setiap Jejak Amal Pasti Dicatat

By : Ayumi Nurhikmah

Surat yang sudah sangat ma’ruf di tengah-tengah kita yaitu surat Yasin. Sampai-sampai sebagian orang pun sudah menghafalnya karena saking seringnya surat ini dibaca. Namun coba tanyakan berapa banyak orang yang bisa memahami kandungan surat tersebut. Ayumi sangat tertarik sekali untuk mengkaji ayat demi ayat darinya. Karena sungguh banyak pelajaran penting seputar aqidah dan masalah lainnya yang sebenarnya bisa kita gali dari surat Yasin. Di antaranya dapat dibaca berikut ini:

Allah Ta’ala berfirman,


إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآَثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ


Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)

Faedah pertama

Allah akan menghidupkan makhluk yang telah mati, yang telah menjadi tulang belulang ketika hari kiamat kelak, saat hari berbangkit. Allah Ta’ala berfirman,


إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati”. Kata Ibnu Katsir, ini terjadi pada hari kiamat[1]. Artinya di hari kiamat semua yang telah mati akan kembali dihidupkan. Ayat ini dengan sangat terang menunjukkan adanya hari berbangkit. Inilah bagian aqidah yang mesti diyakini seorang muslim.


Faedah kedua

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala bisa menghidupkan hati siapa saja yang Dia kehendaki termasuk orang-orang kafir yang mati hatinya karena tenggelam dalam kesesatan. Allah bisa jadi menunjuki mereka dari kesesatan menuju jalan hidayah. Sebagaimana Allah berfirman setelah menceritakan mengenai orang yang keras hatinya,


اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ


Ketahuilah olehmu bahwa Sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.” (QS. Al Hadid: 17)[2]

Sebelumnya Allah Ta’ala menerangkan,


وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ


Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hadid: 16)


Faedah ketiga

Allah akan mencatat setiap amalan yang pernah dilakukan[3], baik yang baik maupun yang jelek[4]. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,


وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا


dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan


Faedah keempat

Mengenai ayat,


وَآَثَارَهُمْ


“(dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan) dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”.

Yang dimaksud “bekas-bekas yang mereka tinggalkan” ini ada tiga pendapat di kalangan pakar tafsir:

  1. Bekas langkah kaki mereka. Pendapat ini dipilih oleh Al Hasan, Mujahid dan Qotadah.
  2. Langkah kaki menuju shalat Juma’t. Pendapat ini dipilih oleh Anas bin Malik.
  3. Bekas kebaikan dan kejelekannya yang orang lain ikuti. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu ‘Abbas, Sa’id bin Jubair, Al Faro’, Ibnu Qutaibah dan Az Zujaj.[5]

Yang menunjukkan bahwa bekas langkah kaki akan dicatat, baik langkah dalam kebaikan maupun keburukan adalah sebagaimana penjelasan Qotadah (seorang tabi’in) yang disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Qotadah rahimahullah mengatakan, “Seandainya Allah lalai dari urusan manusia, maka tentu saja bekas-bekas (kebaikan dan kejelekan) itu akan terhapus dengan hembusan angin. Akan tetapi Allah Ta’ala menghitung seluruh amalan manusia, begitu pula bekas-bekas amalan mereka. Sampai-sampai Allah Ta’ala akan menghitung bekas-bekas amalan mereka baik dalam ketaatan maupun dalam kemaksiatan. Barangsiapa yang ingin dicatat bekas amalan kebaikannya, maka lakukanlah.”[6] Maksud yang disampaikan oleh Qotadah ini juga disampaikan dalam beberapa hadits di antaranya sebagai berikut.


عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ خَلَتِ الْبِقَاعُ حَوْلَ الْمَسْجِدِ فَأَرَادَ بَنُو سَلِمَةَ أَنْ يَنْتَقِلُوا إِلَى قُرْبِ الْمَسْجِدِ فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ لَهُمْ « إِنَّهُ بَلَغَنِى أَنَّكُمْ تُرِيدُونَ أَنْ تَنْتَقِلُوا قُرْبَ الْمَسْجِدِ ». قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ أَرَدْنَا ذَلِكَ. فَقَالَ « يَا بَنِى سَلِمَةَ دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ ».


Dari Jabir bin ‘Abdillah berkata, "Di sekitar masjid ada beberapa bidang tanah yang masih kosong, maka Bani Salamah berinisiatif untuk pindah dekat masjid. Ketika berita ini sampai ke telinga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Rupanya telah sampai berita kepadaku bahwa kalian ingin pindah dekat masjid." Mereka menjawab, "Benar wahai Rasulullah, kami memang ingin seperti itu." Beliau lalu bersabda, "Wahai Bani Salamah, tetapkanlah kalian tinggal di rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat, tetapkanlah kalian tinggal di rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat."[7]

Disebutkan dalam Tafsir Ath Thobari sebuah riwayat dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata,


شكت بنو سَلِمة بُعد منازلهم إلى النبي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم فنزلت( إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ) فقال: "عَلَيكُمْ مَنَازِلَكُم تُكْتَبُ آثارُكم"


“Bani Salamah dalam keadaan kebimbangan karena tempat tinggal mereka jauh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas turunlah ayat (yang artinya), “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”. Beliau bersabda, “Tetaplah kalian di tempat tinggal kalian. Bekas-bekas langkah kalian akan dicatat.”[8]

Artinya di sini, langkah menuju masjid dalam amalan kebaikan akan dicatat, begitu pula langkah pulang dari masjid. Ketika seseorang menuntut ilmu, harus menaiki kendaraan karena sangat jauhnya tempat pengajian, maka putaran roda pun akan dicatat sebagai kebaikan karena ini adalah bekas amalan kebaikan yang ia lakukan. Begitu pula ketika seseorang harus mengeluarkan biaya untuk menuntut ilmu dari para guru (masyaikh) di luar negeri, maka setiap usaha menuju ke sana yang ia lakukan, itu pun akan dicatat. Begitu pula rasa capek dalam kebaikan, itu pun akan dicatat. Sungguh Maha Besar karunia Allah. Namun kita sendiri yang sebenarnya tidak menyadari hal ini.

Begitu pula bekas langkah dalam melakukan kemaksiatan pun akan dicatat. Ketika ia mengendarai mobil untuk menuju tempat zina dan berdua dengan kekasih yang belum halal baginya, langkah menuju tempat maksiat tersebut akan dicatat. Dengan mengetahui hal ini, sudah seharusnya kita pun tidak bertekad melakukan maksiat dan dosa.


Faedah kelima

Sebagaimana tafsiran “bekas-bekas amalan” lainnya adalah bahwa bekas kebaikan dan kejelekan yang diikuti orang lain, itu pun akan dicatat. Artinya jika kebaikan kita diikuti oleh orang lain, maka kita pun akan mendapatkan pahala. Begitu pula jika kejelekan yang kita lakukan diikuti oleh orang lain, maka kita pun akan mendapatkan dosa.

Dalil yang mendukung tafsiran ini adalah hadits-hadits berikut ini.

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa melakukan suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun.”[9]

Jika ilmu yang bermanfaat diikuti oleh orang lain, seseorang yang menyebarkan kebaikan tersebut akan mendapatkan pahala orang yang mengikuti kebaikannya meskipun ia telah berada di liang lahat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika manusia itu mati, maka amalannya akan terputus kecuali tiga perkara: shodaqoh jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak sholih yang mendoakan dirinya. ”[10]

Oleh karena itu jangan meremehkan satu kebaikan untuk disampaikan pada yang lainnya, apalagi sampai yang kita sampaikan adalah ilmu yang bermanfaat. Begitu pula janganlah sampai menyebarkan satu kejelekan sedikit pun karena jika itu diikuti orang lain, maka kita pun akan mendapatkan dosanya. Maka penjelasan ini menjelaskan bahaya seseorang menyebar syirik, bid’ah dan maksiat. Semoga Allah memberi petunjuk.


Faedah keenam


Segala sesuatu akan dicatat di Lauhul Mahfuzh (lembaran yang tejaga). Inilah yang disebutkan Allah Ta’ala,

وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)

Setiap kebaikan dan kejelekan yang dilakukan, sungguh akan dicatat di Lauhul Mahfuzh.


Faedah ketujuh


Imamul Mubin” yang dimaksudkan di sini adalah ummul kitab (induk kitab). Demikian disebutkan dalam ayat lain,

يَوْمَ نَدْعُوا كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ

“(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya.” (QS. Al Isro’: 71). Yang dimaksudkan dengan pemimpinnya di sini adalah dengan kitab amalan mereka yang bersaksi atas kejelekan dan kebaikan yang mereka lakukan.

Maksud ayat di atas sama dengan firman Allah dalam ayat lainnya,

وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ

Dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah Para Nabi dan saksi-saksi.” (QS. Az Zumar: 69)

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun".” (QS. Al Kahfi: 49)[11]

Alhamdulillah, dari ayat yang singkat ini kita bisa menggali faedah-faedah yang luar biasa. Semoga sajian ini bermanfaat. Sungguh nikmat jika terus menerus kita dapat menggali faedah-faedah berharga dari setiap ayat Al Qur’an yang kita baca.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Do'a Agar Diberi Kemudahan Segala Urusan

By : Ayumi Nurhikmah

Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً


Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” [artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah].



Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy Syamilah)

Sanad hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap Shahih Ibnu Hibban.

Faedah singkat dari do’a di atas:

  1. Yang namanya kemudahan hanya datang dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun bisa menjadi mudah jika Allah kehendaki.
  2. Hendaklah hati selalu bergantung pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri yang lemah. Jika hati terlalu yakin atau terlalu PD (percaya diri) sehingga melupakan Rabb di atas sana, maka sungguh urusan tersebut akan semakin sulit. Ingatlah bahwa barangsiapa yang senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mempermudah urusannya.
  3. Manusia punya kehendak. Namun kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik dan sempurna, jika Allah menghendakinya. Oleh karena itu, hati seharusnya bersandar pada Sang Kholiq, Allah Ta’ala.
  4. Perlunya beriman kepada takdir ilahi dengan baik sehingga tidak membuat seseorang semakin sedih atas musibah atau kesulitan yang menimpanya.
  5. Takdir di satu sisi terasa menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi lain, pasti ada yang terbaik dan hikmah yang besar di balik itu semua. Yakinlah!

Semoga kita bisa mengamalkan do’a ini di kala kita sulit dan di saat mengharap kemudahan dari Allah. Semoga sajian singkat ini bermanfaat.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.