Aku Rindu lagi



Aku Rindu sekali sebetul nya.
Aku Rindu semua tentang kita,
Aku Melihat langit
sama seperti waktu kita menghabiskan waktu kemaren sore
Mungkin kamu tak tahu,
Aku memang menjadi menjengkelkan akhir akhir ini.
Dan Diam ku,
Bukan berarti aku tak peduli
Hanya saja,untuk saat ini aku berusaha survive lagi
Dan itu untuk kita.
Aku Rindu.
Aku Rindu.
Aku Rindu.

Dan Kau sendiri?

T E M U


Tidak ada yg berubah,
Jalanan itu tetap sama seperti kemarin.
Sama seperti di Hari pertama Kita lalui...
Aku senang dengan semua foto kita ada disana ,berdua
Ya, Kau dan aku saja.
Tak ada yang lain
(Semoga)
Sudah hampir 7bulan kita lewati
Kau dan aku
melewati masing masing ego.
Kau dan aku
Tumbuh bersama sama
membuat kesepakatan bersama
Kau dan aku,
tapi sekarang
Kau dulu
dan aku dulu
sendiri dulu.
'Nanti Tuhan mempertemukan kita lagi 'katamu

Pertemuan dan Pertemuan,
Bisa kah kita bertemu di tempat lain nanti nya??
atau
mungkin saja
Tuhan mempertemukan kita tak sengaja?

Sayang,
Mau kah Kau mengetuk pintu Kamarku lagi malam ini??

Menjemputmu 17 september


Hari ini
AKU MENJEMPUT SENYUM MU (lagi)
Dan aku senang bukan buatan.
aku senang..................................
Kau ada di dunia ku,..
aku senang..................................
Karena TUHAN terus memberi izin untuk pertemuan kita yg kesekian kali nya.

Aku beritahu satu hal,
kepadamu :

YOU ARE MY BEST .

M E N T A L


Dulu ,
Aku fikir semua manusia baik itu mereka yg slalu tersenyum,
mereka yang bisa meraih pancapaian klimaks dalam hal apa saja di muka bumi ini.
Orang sukses,OranG Baik,Orang Kaya.
Dan beberapa orang dan Orang.

Sudah aku jumpai beragam makhluk beranak pinak di tanah ini,
dari tanah kelahiran,tanah sementara,tanah yg kadang ku jejaki
atau apa saja jenis nya.
Yang baik yang begini yang begitu
beragam,
Berpola
Tak ada habis.ada simetris,
simbolis,
abstrak bahkan kadang menjadi vertical dan horizontal.
AKU juga lupa kapan isi otak ku melakukan penerbitan kedua.
dari edisi terbit pertama : TIDAK MAU TAHU TENTANG ORANG LAIN
kemudian beralih menjadi tebitan edisi kedua : SANGAT PUSING DENGAN ORANG LAIN
satu persatu,
Jiwa itu seperti senjata pembunuh paling ampuh untuk menghancukan orang lain.
lenyap.
tandas.
Musnah

Dulu waktu aku kecil,
Yang kutahu penjual arumanis itu begitu baik dan mulia
karena dia bisa menciptakan hal semanis itu di dunia ini.

Dan sekarang,Ironis memang.
HATI HATI DENGAN YANG TERLALU MANIS
mungkin begitu kira kira pepatah nya.

Aku kadang berfikir,

Apa aku sudah cukup baik untuk diri ku sendiri setidak nya?atau mungkin untuk kedua ibu bapakku?
Kadang ada pertanyaan konyol,bagaimana orang yg sudah sangat baik bisa dikhianati,bagaimana orang yg sudah berhutang budi malah menjadi pembunuh untuk sebuah pemberi budi.

Kadang aku masih menanyakan kepada nurani ku,
sudah cukup kah dgn apa yg aku lakukan.
Kadang lidah dengan mudah nya berucap untuk mencari cela kekurangan orang lain,
dan begitupula apa yg dilakukan orang lain.
atau seperti ini kah mental manusia di bentuk???
dengan KESAKITAN,PENDERITAAN,KESUSAHAN,PENGHINAAN atau apa sajalah namanya
APA YG BENAR
BISA MENJADI SALAH!
ATAU SEBALIK NYA!

Memang mungkin seperti ini lah tempat yang dipijak.
dari zaman Nabi pun .
Mental manusia sudah terbentuk kadang menjadi Biadab!(maaf)
sudahlah.
Biarkan saja
toh semua tujuan itu menjadi kematian
Jika tak ada keadilan di muka bumi.
mungkin nanti TUHAN sendiri yang akan melakukan nya....



Doa ini sebuah Kiriman Teman


Ya Allah,
Aku bermohon pada-Mu,
dengan rahmat-Mu Yang memenuhi segala sesuatu,
dengan kekuasaan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu,
dan karenanya merunduk segala sesuatu,
dengan kemuliaan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu,
dengan kekuatan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu,
dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu,
dengan wajah-Mu yang kekal setelah punah segala sesuatu,
dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu,
dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu,
dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari segala sesuatu.

Wahai Nur,
Wahai Yang Mahasuci.
Wahai yang Awal dari segala yang awal.
Wahai Yang Akhir dari segala yang akhir.

Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan.
Ya, Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.
Ya, Allah,
ampuni dosa-dosaku yang merusak karunia.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang menahan do`a.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala`.
Ya Allah,
ampunilah dosa yang telah kulakukan
dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.

Ya Allah,
aku datang menghampi-Mu dengan zikir-Mu,
aku memohon pertolongan -Mu dengan diri-Mu,
aku bermohon pada-Mu dengan kemurahan-Mu,
dekatkan daku keharibaan-Mu,
sempatkan daku untuk bersyukur pada-Mu,
bimbinglah daku untuk selalu mengingat-Mu.

Ya Allah,
aku bermohon pada-Mu dengan permohonan
hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkan daku, sayangi daku,
dan jadikan daku ridha dan senang pada pemberian-Mu.

Ya Allah,
aku bermohon pada-Mu,
dengan permohonan orang yang berat keperluannya,
yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya pada-Mu,
yang besar kedambaannya untuk meraih apa yang ada disisi-Mu.

Ya Allah,
Maha besar kekuasaan-Mu, Maha tinggi kedudukan-Mu,
Selalu tersembunyi rencana-Mu,
Selalu tampak kuasa-Mu, selalu tegak kekuatan-Mu,
Selalu berlaku kodrat-Mu, takmungkin lari dari pemerintahan-Mu.

Ya Allah,
tidak kudapatkan pengampun bagi dosaku,
tiada penutup bagi kejelekanku,
tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan, melainkan Engkau.

Tiada Tuhan kecuali Engkau.
Maha suci Engkau dengan segala puji-Mu.
Telah aku aniaya diriku, telah berani aku melanggar,
karena kebodohanku, tetapi aku tetap tanteram,
karena bersandar pada sebutan-Mu dan karunia-Mu padaku.

Ya Allah, Pelindungku,
betapa banyak kejelekkan diriku telah Kau tutupi,
betapa banyak malapetaka telah Kau atasi,
betapa banyak rintangan telah Kau singkirkan,
betapa banyak bencana telah Kau tolakkan,
betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan.

Ya Allah,
besar sudah bencanaku,
berlebihan sudah kejelekan keadaanku,
rendah benar amal-amalku,
berat benar belenggu (kemalasanku).
Angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku,
dunia dengan tipuannya telah memperdayaku,
dan diriku (telah terpedaya) karena ulahnya,
dan karena kelalaianku.

Wahai Junjunganku,
aku bermohon pada-Mu dengan seluruh kekuasan-Mu,
jangan Kau tutup do`aku, karena kejelekan amal dan perangaiku,
jangan Kau ungkapkan rahasiaku yang tersembunyi
yang telah Engkau ketahui,

Jangan Engkau segerakan siksa padaku karena perbuatan buruk
dan kejelekan yang kulakukan dalam kesendirianku,
karena kebiasaanku melanggar batas, dan kebodohanku,
karena banyaknya nafsuku dan kelalaianku.

Ya Allah,
dengan kemulian-Mu,
sayangi aku dalam segala keadaan, kasihi aku dalam segala perkara.

Ilahi Rabbi,
kepada siapa lagi selain Engkau,
aku memohon dihilangkan kesengsaraanku, dan diperhatikan urusanku.

Ilahi Pelindungku,
Engkau kenakan padaku hukum,
tetapi disitu aku ikuti hawa nafsuku;
aku tidak cukup waspada terhadap tipuan (setan) musuhku,
maka terkecohlah aku lantaran nafsuku,
dan berlakulah ketentuan-Mu atas diriku
ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku,
dan kubantah sebagian perintah-Mu.
Namun bagi-Mu segala pujiku atas semuanya itu;
Tiada alasan bagiku (menolak) ketentuan yang Kau tetapkan bagiku,
demikian pula hukum dan ujian yang menimpaku.
Aku datang kini menghadap-Mu,

Ya Ilahi …….,
dengan segala kekuranganku,
dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku),
sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku
dengan hati yang hancur luluh,
memohon ampun dan berserah diri,
dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.

Karena segala cacatku ini,
tiada aku dapatkan tempat melarikan diri,
tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku,
selain pada kehendak-Mu untuk menerima pengakuan kesalahanku
dan memasukkan aku pada kesucian kasih-Mu.

Ya Allah,
terimahlah pengakuanku, kasihanilah beratnya kepedihan,
lepaskan aku dari kekuatan belengguku.

Ya Rabbi,
kasihanilah kelemahan tubuhku,
kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.

Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku,
menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik, dan memberiku kehidupan,
karena permulaan karunia-Mu, karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan,
berilah aku karunia-Mu.

Ya Allah,
Junjungan-ku, Pemelihara-ku,

Apakah Engkau akan menyikasaku dengan api-Mu,
setelah aku mengesakan-Mu,
setelah hatiku tenggelam dalam makrifat-Mu,
setelah lidahku bergetar menyebut-Mu,
setelah jantungku terikat dengan cinta-Mu,
setelah segala ketulusan pengakuan-ku dan permohonan-ku,
seraya tunduk bersimpuh pada rububiah-Mu ?.

Tidak,
Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang engkau ayomi,
atau menjauhkan orang yang Engkau dekatkan,
atau menyisikan orang yang Engkau naungi,
atau menjatuhkan bencana pada orang
yang Engkau cukupi dan Engkau sayangi,
aduhai diriku!,

Junjungan-ku, Tuhan-ku, Pelindung-Ku !,
Apakan Engkau akan melemparkan keneraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena kebesarab-Mu,
lidah-lidah yang dengan tulus mengucapkan ke-Esaan-Mu dan dengan pujian mensyukuri nikmat-Mu,
kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui uluhiah-Mu,
hati nurani yang dipenuhi ilmu tentang Engkau,
sehingga bergetar katakutan,
tubuh-tubuh yang telah biasa tunduk untuk mengabdi-Mu dan dengan merendah memohon ampunan-Mu ? Tidak sedemikian itu persangkaan kami tentang-Mu,
padahal telah diberitakan pada kami tentang keutamaan-Mu.

Wahai pemberi karunia, wahai pemelihara !

Engkau mengetahui kelemahanku
dalam menanggung sedikit dari bencana dan siksa dunia
serta kejelekan yang menimpa penghuninya;
Padahal semua (bencana dan kejelekan) itu singkat masanya, sebentar lalunya, dan pendek usianya.
Maka apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat dan kejelekan hari akhir yang besar,
bencana yang panjang masanya dan kekal menetapnya, serta tidak diringankan bagi orang yang menanggungnya;
sebab semuanya tidak terjadi, kecuali karena murka-Mu, karena balasan-Mu.
Inilah, yang bumi dan langit pun tak sanggup memikulnya.

Wahai Junjungan-Ku,
bagai mana mungkin aku (menanggungnya)?,
padahal aku hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang, dan papa.
Urusan apalagi kiranya yang akan aku adukan pada-Mu ?

Mestikah aku menangis menjerit, karena kepedihan dan beratnya siksa, atau karena lamanya cobaan ?
SekiranyaEngkau siksa aku beserta musuh-musuh-Mu,
dan Engkau himpunkan aku bersama penerima bencana-Mu,
dan Engkau ceraikan aku dari para kekasih dan kecintaan-Mu, ohh….. seandainya aku.

Ya Ilahi,
Junjungan-ku, Pelindung-ku, Tuhan-ku.
Sekiranya aku dapat bersabar menanggung siksa-Mu,
mana mungkin aku mampu bersabar berpisah dari-Mu ?.

Dan seandainya
aku dapat bersabar menahan panas api-Mu,
mana mungkin aku bersabar tidak melihat kemulyaan-Mu ?.
Mana mungkin
aku tinggal di neraka, padahal harapanku hanya maaf-Mu !.

Demi kemuliaan-Mu,
wahai Junjungan-Ku, Pelindung-Ku !
Aku bersumpah dengan tulus;
sekiranya Engkau biarkan aku berbicara disana, ditengah penghuninya, aku akan menangis, tangisan mereka yang menyimpan harapan,
aku akan menjerit, jeritan mereka yang memohon pertolongan,
aku akan merintih, rintihan yang kekurangan.
Sungguh,
aku akan menyeru-Mu, dimanapun Engkau berada.

Wahai, Pelindung kaum mukminin,
Wahai tujuan harapan kaum arifin,
Wahai lindungan kaum yang memohon perlindungan,
Wahai kekasih kalbu para pencinta kebenaran,
Wahai Tuhan seru sekalian alam.

Maha suci Engkau Ilahi, dengan segala puji-Mu !
Akankah Engkau dengar disana suara hamba muslim
yang terpenjara dengan keingkarannya,
yang merasakan siksanya karena kedurhakaannya,
yang terperosok ke dalam nya karena dosa dan nistanya;
ia merintih pada-Mu dengan mendambakan rahmat-Mu,
ia menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu,
ia bertawasul pada-Mu dengan rububiah-Mu,

Wahai Pelindung-ku !
Bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa,
padahal ia berharap pada kebaikan-Mu yang terdahulu.
Mana mungkin neraka menyakitinya,
padahal ia mendambakan karunia dan kasih-Mu.
Mana mungkin nyalanya membakarnya,
padahal Engkau dengar suaranya dan Engkau lihat tempatnya,
Mana mungkin jilatan api mengurungnya,
padahal Engkau mengetahui kelemahannya.
Mana mungkin ia jatuh bangun didalamnya,
padahal Engkau mengetahui ketulusannya.
Mana mungkin Zabaniyah menghempasnya,
padahal ia memanggil-manggil -Mu : Ya Rabbi … !
Mana mungkin ia mengharapkan karunia kebebasan dari padanya, lalu Engkau meninggalkannya disana,

Tidak,
tidak demikian sangkaku pada-Mu.
Tidak mungkin seperti itu perlakuan-Mu terhadap kaum beriman,
melainkan kebaikan dan karunialah yang Engkau berikan.
Dengan yakin aku berani berkata,
kalau bukan karena keputusan-Mu
untuk menyiksa orang yang mengingkari-Mu dan putusan-Mu
untuk mengekalkan disana orang-orang yang melawan-Mu,
tentu

Engkau jadikan api seluruhnya sejuk dan damai,
tidak akan ada lagi disitu tempat tinggal
dan menetap bagi siapapun.
Tetapi Maha Kudus nama-nama-Mu,

Engkau telah bersumpah,
untuk memenuhi neraka dengan orang-orang
kafir dari golongan Jin dan Manusia seluruhnya.
Engkau akan mengekalkan disana kaum durhaka.
Engkau dengan segala kemuliaan puji-Mu,

Engkau berkata ,
setelah menyebutkan nikmat yang Engkau berikan
“Apakah orang mukmin seperti orang kafir, sungguh tidak sama mereka itu”.

Ilahi, Junjungan-ku,
Aku memohon pada-Mu,
dengan kodrat yang telah Engkau tentukan,
dengan qadha yang telah Engkau tetapkan dan putuskan,
dan yang telah Engkau tentukan berlaku pada
orang-orang yang dikenai ;

Ampunilah bagi-ku, dimalam ini, disaat ini,
semua nista yang pernah aku kerjakan,
semua dosa yang pernah aku lakukan,
semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan,
semua kedunguan yang pernah aku amalkan,
yang aku sembunyikan atau tampakkan,
yang aku tutupi atau yang aku tunjukkan.
Ampunilah semua keburukan
yang telah Engkau suruhkan malaikat mencatatnya.
Mereka yang telah Engkau tugaskan untuk merekam

Segala yang ada padaku,
mereka yang Engkau jadikan saksi-saksi
bersama seluruh anggota badanku,
dan Engkau sendiri mengawal di belakang mereka,
menyaksikan apa yang tersembunyi pada mereka.
Dengan rahmat-Mu, Engkau sembunyikan kejelekan itu
Dengan kerunia-Mu, Engkau menutupinya.
Perbanyaklah bagianku pada setiap kebaikan yang Engkau turunkan, atau setiap karunia yang Engkau limpahkan,
atau setiap keberuntungan yang Engkau sebarkan,
atau setiap rezeki yang Engkau curahkan,
atau setiap dosa yang Engkau ampunkan,
atau setiap kesalahan yang Engkau sembunyikan.

Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi…
Ya Ilahi, Junjungan-ku, Pelindung-ku, Pemilik nyawa-ku !
Wahai Dzat yang ditangan-Nya ubun-ubunku !
Wahai yang mengetahui kesengsaraan dan kemalangan-ku !
Wahai yang mengetahui kefakiran dan kepapaan-ku !

Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi …
Aku memohon pada-Mu dengan kebenaran dan kesucian-Mu,
dengan keagungan sifat dan Asma`-Mu !
Jadikan waktu-waktu malam dan siang-ku,
dipenuhi dengan zikir pada-Mu,
dihubungkan dengan kebaktian pada-Mu,
diterima amalku disisi-Mu,
sehingga jadilah amal dan wiridku
seluruhnya wirid yang satu,
dan kekalkanlah selalu keadaanku dalam berbakti pada-Mu.

Wahai Dzat yang kepada-Nya aku percayakan diriku !
yang kepada-Nya aku adukan keadaanku !

Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi …
Kokohkan anggota badanku untuk berbakti pada-Mu.
Teguhkan tulang-tulangku untuk melaksanakan niatku.
Karuniakan pada-ku kesungguhan untuk bertakwa pada-Mu, kebiasan untuk meneruskan bakti pada-Mu,
sehingga aku bergegas menuju-Mu bersama para pendahulu
dan berlari kearah-Mu bersama orang-orang terkemuka,
merindukan dekat pada-Mu bersama yang merindukan-Mu.
Jadikan daku dekat pada-Mu, dekatnya orang-orang yang ikhlas
dan takut pada-Mu, takutnya orang-orang yang yakin.
Sekarang aku berkumpul dihadirat-Mu bersama kaum mukminin.

Ya Allah !
siapa yang berbaksud buruk padaku, tahanlah dia,
siapa yang memperdayakan-ku, gagalkanlah dia.
Jadikan aku hamba-Mu yang paling baik nasibnya disisi-Mu.
yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu,
yang paling istimewa tempatnya didekat-Mu,

Sungguh,
semua ini tidak akan tercapai, kecuali dengan karunia-Mu.
Limpahkan padaku kemurahan-Mu,
sayangi aku dengan kebaikan-Mu,
jaga diriku dengan rahmat-Mu,
gerakkan lidah-ku untuk selalu berzikir pada-Mu,
penuhi hatiku supaya selalu mencintai-Mu,
berikan padaku yang terbaik dari ijabah-Mu,
hapuskan bekas kejatuhanku,

Ampuni ketergelinciranku.
Sungguh,
telah Engkau wajibkan hamba-hamba-Mu beribadah pada-Mu,
Engkau perintahkan mereka untuk berdo`a pada Mu,
Engkau jaminkan pada mereka ijabah-Mu.

Karena itu, kepada-Mu,
Ya Rabbi,
aku hadapkan wajah-ku, kepada-Mu,

Ya Robbi,
aku ulurkan tangan-ku, demi kebesaran-Mu,
perkenankan do`a-ku,
sampaikan daku pada cita-citaku,
jangan putuskan harapanku akan karunia-Mu,
lindungi aku dari kejahatan Jin dan Manusia
musuh-musuhku.

Wahai yang Maha cepat ridhonya !
Ampunilah orang yang tidak memiliki apapun kecuali do`a,
karena Engkau perbuat apa kehendak-Mu.

Wahai yang namanya adalah obat,
yang zikir-Nya adalah penyembuhan,
yang ketaatan-Nya adalah kekayaan !
Kasihanilah orang yang hartanya hanya harapan,
dan senjatanya hanya tangisan.

Wahai Penabur karunia !
Wahai Penolak bencana !

Wahai Nur,
yang menerangi mereka
yang terhempas dalam kegelapan,

Wahai yang maha tahu tanpa diberi tahu,
sampaikan rahmat-Mu
pada Muhammad dan Keluarga Muhammad.

Lakukan pada-ku
apa yang layak bagi-Mu.

Semoga Allah
melimpahkan kesejahteraan
pada Rasul-Nya serta para Imam yang mulia dari Keluarganya;

Sudut Pandang!


A story to me means a plot where there is some surprise. Because that is how life is- full of surprises. -Isaac Bashevis-
Langit itu akan tetap sama seprti itu,sama seperti 100 hari lalu yg kau lihat.
Tapi suatu saat kau akan melihat nya berbeda,padahal langit itu tetap sama dan tak berubah demikian.
dan selalu demikian.
Dulu waktu aku kecil,
Aku senang sekali memakan gulali,memakan arumanis,dan semua hal haruslah manis .
Setelah dewasa seperti ini,
Gula tampak sangat menakutkan bagiku.
Padahal sebutulnya tak ada yg berubah dengan gula itu
semua sama ketika aku kecil.
Ya,
ADa yang berubah,.
Sudut pandangmu..
Dunia ini bisa berubah dengan sudut pandang mu.
Percaya kah kau ???
Kau harus percaya padaku kali ini,
Karena sebetul nya memang demikian..
Atau,
Mungkin dulu kala kau pernah mencintai seorang pria yg sangat tampan idaman semua perempuan ...
Tapi bisa saja kau malah mau dinikahi duda beranak 3...
Ya sudah kubilang,
Semua adalah sudut pandangmu .....
Bisa saja merah itu bagimu putih..
atau
Janda menjadi perawan dipola fikir mu.
semua syah!
tak ada yg melarang!
ada yg melarang pun kita masih bisa tetap melanggang santai.!
NIKMATI SAJA SUDUT PANDANG mu
selama tidak bertentangan dengan syarat & ketentuan yg berlaku bagi TUHAN

R A P U H


Menangis,
Kenapa menangis selalu dikaitkan dengan kelemahan??
Namun tidak demikian Bagi ku.
MENANGIS.
adalah emosional yg terdalam.
ada jutaan makna yg tersimpan di dalam nya,tanpa kau suratkan ribuan katakata untuk mengungkapkan nya.
MENANGIS.
Bukan tentang kelemahan,kesedihan dan Kemelaratan.,
Bukan....
MENANGIS bukan tentang engkau Lemah dan nestapa saja
MENANGIS adalah bukti bahwa kita hidup.
Bukan kah sejak dulu saat hadir ke dunia kita sudah menangis...
Ibu yg melahirkan kita pun menangis,Karena bahagia..

MENANGIS.
Lagi lagi menangis...
Ketika Susi Susanti memenangkan emas di bulutangkis nya,seraya lagu indonesia raya dinyanyikan...iya,dia menangis....

Ketika Pak habibie menaburkan bunga di atas makam ibu ainun ,Dia menangis dan semua mahkluk yg menyaksikan nya terharu.. menangis diam diam
seakan akan mengerti apa yang dirasa.
Ketika engkau mencintai seseorang
Karena bahagia ,Kau pun tatkala akan menangisi nya tanpa sebab..

Lalu ketika engkau bersujud menghadapNYA...
Sesekali di ayat yang ke 4 al baqarah engkau menangis,karena apa??
Karena engkau begitu mencintai yg telah menciptakanMU bukan??
Aku beritahu kepadamu,
MENANGIS itu
bukan selalu tentang mereka yg RAPUH.

Rapuh itu mereka yang keluar mencari pelarian,seperti pengecut yang mati berkali kali
Atau yg lupa memperbaiki kesaLAhan...
Rapuh itu mereka yg tidak pernah berusaha keluar dengan jalan yg benar .
tapi mereka terus berlari lari mengejar kesenangan.
mereka yg belajar melupakan kenyataan,
Dan itu mereka yg RAPUH..

A P A T I S


Suatu saat nanti kita akan belajar,pada sebuah keadaan..
Keadaan yang mengharuskan kita untuk tetap bernafas.
meski oksigen tetap lah gratis,bisa di hirup berulang ulang tanpa pajak sekalipun.
itu tidak menjamin untuk tetap bernafas.
Ya,Hidup itu terdiri dari ratusan komponen.
salah satu komponen nya error atau disfungsi,maka bisa dipastikan tidak maksimal.
berupa rupa ...berwarna warna
seperti bermain catur,kawan..
penuh strategi..
Jika pembukaan caturmu adalah gaya italia yg anggun bak' Karpov sekalipun..
belum tentu kau dapat membentengi raja mu dengan sempurna.
Meski spion spion itu tumbang satu persatu,menteri menteri atau perwira perwira itu kena gasak
lawan catur mu,luncus dan skakmat!TAPI Raja mu harus tetap terbentengi atau mati dengan terhormat.
Ah,Sudahlah tak ada guna disini bermain strategi.kosong.
jalankan saja kemudian berlalu,menikung,ambil jalan baru
masuki pekarangan baru,
ambil bibit nya,tanam buat lah kebun baru.

Dan mungkin saja saya sudah sangat frustasi untuk membuat tulisan ini.
Langit tidak berubah sejak kemaren
hujan juga tetap air,
Mcdonald masi beroperasi
Coffemix belum terdeteksi mengandung zat adiktif
Bowie salon masi mau mencuci rambutku
King fisher merlot masih saja bercokol dikepala untuk dicicipi
Jalanan masi saja tetap demikian bising,macet dan berantakan sekali kali
Lumpur lapindo masih menggenang di radius km dari tempatku berdiri
Ah,Lantas dimana situasi yg tidak mengenakkan itu.

Apakah ladang ini sekarang?
Tempatku memposting blog ini.
Ah ...
Aku Bosan
Apatis seperti.
Ah...
Katakan saja dimana yg salah
Akan kuperbaiki keadaan ini.tapi sama saja seperti mencari jarum ditumpukkan jerami
atau seperti labirin berungkit ungkit,
tanpa jalan keluar !!